Minggu, 01 Januari 2012

Gubernur SulSel: Kalau Ada Beras Impor yang Masuk, Tolak!

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin
Limpo menolak masuknya beras impor di wilayah administrasi pemerintahannya di Sulsel. Menurutnya, Sulsel tidak membutuhkan beras impor karena ketersediaan stok beras di Sulsel lebih dari cukup.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini menegaskan penolakan terhadap beras impor saat membuka diskusi kelompok Peternakan se-Sulsel di Hotel Sahid, Makassar pada Kamis (8/12/2011).

"Sulsel tidak membutuhkan Impor beras, kalau ada kita pastikan tolak. Kami kelebihan produksi dua juta ton bahkan tahun depan dan seterusnya kita harus punya kemampuan untuk menolaknya," kata Syahrul. Ia mengatakan, berdasarkan data prognosa triwulan III 2011, Sulsel telah berhasil mencapai surplus beras 2,2 juta ton di bidang pangan dan menyumbang 6,53 persen total produksi padi nasional. Sedangkan populasi sapi dan kerbau telah melampaui satu juta ekor.

Target penambahan populasi sapi paling minimal diharapkan dapat  mencapai 200 ribu ekor pada tahun mulai 2012 untuk mencapai target dua juta ekor sapi pada 2016. Untuk hal ini, Syahrul mengingatkan, secara nasional Indonesia masih mengimpor sapi.

Atas dasar itulah dipandang perlu ada kemauan dan perlawanan serius untuk bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan lokal tanpa mengandalkan sapi impor. Pencapaian populasi satu juta ekor sapi Sulsel pada 2011, juga diharapkan menjadi kontribusi untuk kebutuhan sapi nasional dan
daerah. 

"Pertemuan ini diharapkan menjadi koordinasi yang kuat antar dinas lintas kabupaten dan kota dan pihak terkait lain. Kita berharap produksi Sulsel tahun depan bisa naik dua juta. Kita akan paksakan
naik dua kali lipat," katanya.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulsel Murtala Ali menjelaskan, target tersebut merupakan hasil 
perhitungan dari populasi induk dan bibit sapi.

Sebagai penghasil bibit nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah, Sulsel juga telah mengirim bibit sapi ke sejumlah daerah seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat kurang lebih 5.000 ekor dari 100 ribu bibit sapi yang disiapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar